Monday, January 30, 2012

Campus Fair Cilacap

Hari Minggu ada Campus Fair di sekolah. Acara ini terbuka untuk seluruh siswa siswi SMA kelas 3 di Cilacap. Sangat positif, kreatif, informatif, aktif, imajinatif, eksekutif, legislatif, yudikatif dan eksaminatif. Gue, Indah, Anya, Echa, Susan, Indhul, Nida, Maya, Vitia, Ambon, Fathir dan Prima berangkat bareng kumpul di kosnya Vitia. Acaranya dimulai jam 7 dan katanya kalo telat gak boleh masuk [sebenernya malah kebeneran, mood kami ke campus fair sudah 80% hilang gara gara denger nanti dikelompokin sama yang dari sekolah sekolah lain] Jam setengah 7 gue udah siap untuk dijemput Echa. Pada jam yang sama ECHA BARU BANGUN SAUDARA SAUDARA! Sekitar pukul 7 kurangan Echa dateng, dn kami langsung capcus ke kosnya Vitia. Untung aja berangkat bareng, jadi kalo telat ya bareng juga. Sampe di rumah Vitia, ternyata tinggal Anya, Prima dan Nida yang belum dateng. Parahnya Prima ngomong di WhatsApp kalo dia baru bangun [APAAAAAA?!!] Tak lama kemudian Nida datang, ternyata Meydina 12 IPA 2 juga ikut mbonceng Nida. Setelah lama menunggu akhirnya Anya sama Prima dateng juga. Karena deket dengan sekolah, motor kami tinggal, dan kami jalan kaki ke sekolah. Saat registrasi ulang ternyata bener, dikelompokin sama yang dari sekolah lain, mood yang tersisa tinggal 10%. Gue dapet kelompok 11, gue lupa temen temen gue kelompok berapa aja, yang pasti kami semua mencar. Yang bisa bareng cuma Ambon, Susan, Nida, selain mereka sendiri sendiri. Kemudian kami dikumpulkan di aula untuk opening, ada sedikit games, dan mendengarkan seorang motivator. Sayangnya sound sistemnya jelek. Microphonenya seringkai mati, sehingga agak males ndengerinnya. Setelah kegiatan di aula selesai, kami berkumpul dengan kelompok kami masing masing. Untung masih ada seorang rakyat TWISTER bernama Pucil [Putri kecil] yang sekelompok sama gue, mood gue agak naik jadi 11,5 %. Kelompok kami didampingi oleh Kak Oliv, kakak yang cantik ini waktu SMP 1 band sama gue loh. Jadi ternyata sistemnya setiap kelompok akan berkeliling mengunjungi semua stand stand universitas secara bergantian. Dan [maaf ya qaqaq...] menurut gue dan temen temen gue itu sangat boring sekali. Ada 20 lebih stand universitas di sana. Masalahnya kalo masuk ke stand/ kelas universitas yang nggak kami minati yang ada kami cuma bisa diem aja. Kalo kami ke stand/kelas universitas yang kami minati, kami malah kekurangan waktu karena waktu yang diberikan cuma 10 menit aja, jadi kadang kalo ke stand yang gak gue minat, gue langsung ngacir ke standnya UGM atau karena capek dan panas gue duduk duduk istirahat sama Susan, Nida, Ambon yang jangka kelompoknya deketan sama kelompok gue. Untuk mengurangi kebosanan, kami selalu smsan dan whatsappan, makanya kalo lagi di kelas gue BBan terus, sampe gue disindir sindir sama kakak kelasnya. Sungguh deh, gue bosen banget waktu itu. Walaupun ada Putri gue tetep bosen banget, emang sih satu kelas, tapi gue gak begitu deket, biasanya kami ngobrol masalah pelajaran aja. Mood jadi tinggal 2,01%. Indah yang sama bosennya sms gue. Merencanakan rencana untuk kabur. Padahal kalo kabur konsekuensinya gak dapet sertifikat, tapi gak papalah, daripada mati kebosenan, sehingga diputuskan kalo jam ishoma nanti kami kumpul di ruang sejarah deket masjid, langsung deh gue post di whatsapp. Waktu dhuhur udah tiba, tapi jadwal ishomanya jam 12.45, masih 25 menit lagi. Entah kenapa saat itu kami dimasukan ke dalam suatu kelas dan tidak ada yang mengisi kelas itu satu pun. Kak Oliv juga pergi gatau ke mana. Jadinya kelompok gue pada solat, padahal adek OSIS pendamping kami udah ngelarang, tapi bagaimana lagi dia gak mungkin bisa menghentikan anak anak RIMA untuk Solat, karena gue kasian sama adeknya gue nemenin dia sama seorang cewek maos bernama Selvi. Waktunya pindah kelas, kelompok gue jadi tinggal 2 orang, tambah bosen banget. Untung masuk ke kelas UNY, dan ada kak Agilnya [Dulu 1 band juga sama gue dan kak Oliv]. Jadinya malah cuma ngobrol, bahkan Kak Agil malah ngerjain gue bilang kalo FIK itu Fakultas Ilmu Kedokteran dan dengan bodohnya gue percaya! Padahal di UNY itu kan gak ada kedokteran. Sama malunya dengan orang yang bilang "Gue pingin masuk kedokteran ITB". Trus kami pindah ke kelas POLTEKKES. Semuanya udah pada balik, kecuali Dodo yang entah sepertinya kabur. Akhirnya yang ditunggu tunggu tiba juga 12.45. Gue langsung lari ke arah masjid, di sana udah ada Fathir, Ambon, dan Indah, disusul Anya. Kemudian Echa ngewhatsapp ngasih tau kami untuk ke foodcourt aja karena yang lain ada di sana. Setelah membicarakan rencana kabur, kami langsung mengaplikasikannya saat itu juga. Tadinya kami mau gak jadi kabur, tapi sumpah gue gak tahan lagi. Herdian masih mau ke stand ITB, Susan masih mau ke UNAIR #erghm jadi mereka gak ikut. Si Nida, Maya, sama Indhul juga gak ikut, jadi sebelum ishoma selesai gue, Echa, Anya, Indah, Fathir, Prima, dan Ambon langsung ngacir ke pintu depan. Pintu depan sebelah kiri dikunci, sehingga kami harus lewat pintu kanan. Di sana ada Kak Ari, setelah menyiapkan alasan kerpok untuk keluar kami langsung memberanikan diri. Ternyata yang bertanya malah adek OSISnya. Dengan santai Fathir jawab "makan", Gue tanya Echa juga katanya gak usah ijin, berhasillah kami keluar dengan sangat amat mulus. Masalahnya di jalan ke kosnya Vitia malah gue sama Anya jadi deg degan gak enak juga sama kakak alumninya [maklumlah gue sama Anya gak biasa mbolos] Tadinya mau sms kakaknya, tapi yasudahlah, kesempatan kabur ini tidak boleh disiasiakan [maaf lagi eaa qaqaq...]. 

Kalo boleh ngasih pendapat, sebenernya menurut gue sistem acara ini kurang efektif. Seharusnya kami cukup ke stand yang kami minati. Misalnya gue minatnya ke UNAIR atau UGM, jadi gue cukup dateng, menuju ke kedua stand itu dan pulang. Kalo ada yang tanya nanti yang Universitas swasta sepi gimana? Itu konsekuensinya kan, kalo univnya bagus pasti banyak yang datengin juga. Sedangkan dengan sistem yang sebenarnya, waktu kami habis untuk masuk ke ke kelas/stand universitas yang tidak kami minati. Kami juga punya kepentingan sendiri sendiri kan? Apalagi selain kami bosen karena gak bisa nikmatin campus fair dengan happy bareng temen, yang presentasi atau yang jaga stand pun juga kasian kalo ada anak yang gak minat,bahkan ada beberapa kelompok yang memang seluruh anggotanya gak minat. Suasana jadi canggung. Yang berbicara di depan pun bisa saja kekurangan PD atau merasa tidak dihargai. Ada juga saat semuanya diam, bingung apa yang harus dilakukan. Waktunya juga sangat sedikit, 10 menit itu sangat kurang dalam hal sharing about university, bahkan katanya setelah ishoma waktunya jadi 5 menitan. Trus, memang sih dikelompokin dengan yang dari sekolah lain, kita bisa ningkatin hubungan sosial kita tapi menurut gue ini itu campus fair, festival kampus, seharusnya festival itu di mana kita bisa kumpul bareng temen untuk melakukan sesuatu di festival itu, jadi kan gak bakal bosen malah bisa disebut seneng seneng. Mungkin banyak yang berlawanan pikiran sama gue, tapi banyak juga kan yang sepikiran sama gue melihat banyaknya orang yang kabur juga. Tapi Overall acara ini bagus, informasinya juga lengkap, kreatif, good job buat panitianya. Tapi memang kekurangan acara ini cuma pada mekanisme/sistemnya dan sound sistemnya. Semoga tahun depan acaranya bisa lebih bagus lagi. SUKSES!

Sampe rumah Vitia kami mau ngambil helm, ternyata helm yang ada cuma helm gue, Ambon, dan Fathir, sedangkan helm yang lainnya gatau di kamar siapa. Jadinya dengan susah payah kami menghubungi Vitia, dan melihat betapa konyolnya Echa saat nelpon Vitia. Abis ngambil helm Echa nganterin Vitia ke sekolah lagi dan kami langsung ke rumah Indah. Di rumah Indah, kami dibeliin nasi Padang. Kami makan sambil nonton ORPHAN. Yang udah nonton Indah sama Echa. Echa kerapkali memberikan sinopsis yang salah. Dan betapa hebatnya Ambon bisa nebak ceritanya, padahal dia belum nonton. Tiba tiba di luar hujan angin, *pett* listrik pun padam. Ternyata anjlok, dinyalain mati lagi. Kami pindah ke kamar yang akan kami pake sebagai basecamp FIERCE,lalu main UNO. 2 kali permainan listrik udah bisa nyala lagi, kami turun nerusin film tadi. Gue sukses menghabiskan setoples snack Pisang berbubuk coklat [ya dibantu yang lain juga sih] Tapi ibunya Indah memang yang harus disalahkan, kenapa ngasih sesuatu yang berbau pisang ke gueeehhhhh. Film selesai, hujan juga udah reda, kami pulang ke rumah kami masing masing. Ini nih film yang kami tonton.

Eh salah salah bukan yang itu, tapi yang ini .... :)



No comments:

Post a Comment